[Fisika] Sumber Arus Listrik
SUMBER ARUS LISTRIK
Oleh
Nama :
A’yuni Fatkhi Fajriyati
No :
06
Kelas :
IX D
SMPN
1 WONOSOBO
JL.
PEMUDA NO.7 WONOSOB 56311
SUMBER ARUS LISTRIK
Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena
adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Agar arus terus mengalir
dalam rangkaian harus ada alat yang dapat mempertahankan beda potensial yang
disebut sumber gaya gerak listrik. Sumber gaya gerak listrik adalah suatu alat
yang dapat mengubah energi kimia, gerak atau energi bentuk lain ke bentuk
energi listrik yang diperlukan untuk mempertahankan muatan listrik terus
mengalir secara kontinyu. Jadi GGL merupakan beda potensial dan GGL dapat
menyebabkan arus mengalir, sehingga sumber GGL dapat juga dikatakan sumber beda
potensial atau sumber arus listrik.
A. MACAM- MACAM SUMBER ARUS LISTRIK
Berdasarkan arus yang dihasilkan sumber arus dibedakan menjadi :
1. Sumber arus AC (Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus bolak-balik. Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC (Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus searah. Misalnya : elemen .
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat diperbaharui lagi. sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi atau diisi lagi (sekali pakai).Contoh : elemen volta, elemen daniel, elemen kering (baterai ).
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui sehingga jika energi listriknya telah habis dapat diisi ulang (dicharge). Contoh : accumulator, sel Nicad
Berdasarkan bentuk bahan elektrolit yang digunakan :
1. Elemen kering yaitu elemen yang lektrolitnya berupa campuran seperti pasta.
2. Elemen basah yaitu elemen yang elektrolitnya berupa cairan.
Elektrolit adalah zat kimia yang dapat menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan arus yang dihasilkan sumber arus dibedakan menjadi :
1. Sumber arus AC (Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus bolak-balik. Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC (Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus searah. Misalnya : elemen .
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat diperbaharui lagi. sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi atau diisi lagi (sekali pakai).Contoh : elemen volta, elemen daniel, elemen kering (baterai ).
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui sehingga jika energi listriknya telah habis dapat diisi ulang (dicharge). Contoh : accumulator, sel Nicad
Berdasarkan bentuk bahan elektrolit yang digunakan :
1. Elemen kering yaitu elemen yang lektrolitnya berupa campuran seperti pasta.
2. Elemen basah yaitu elemen yang elektrolitnya berupa cairan.
Elektrolit adalah zat kimia yang dapat menghantarkan arus listrik.
B. SUSUNAN
DAN CARA KERJA ELEMEN LISTRIK:
1.
Element volta
Element volta tersusun dari :
Elektroda positif (anoda ) : tembaga (Cu)
Elektroda negatif (katoda) : seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Elektroda positif (anoda ) : tembaga (Cu)
Elektroda negatif (katoda) : seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Cara Kerja
:
Ketika kedua elektroda dihubungkan
dengan suatu penghantar akan terjadi reaksi kimia . Ion-ion seng positif
melarut dalam asam sehingga seng memiliki banyak elektron ( bermuatan negatif).
Elektron-elektron dari seng mengalir melalui penghantar menuju tembaga. Arus
listrik mengalir dari tembaga menuju seng. Pada tembaga elektron-elektron
ditangkap oleh ion-ion positif hidrogen dalam larutan asam, sehingga ion
hidrogen berubah menjadi gas hidrogen dan mengumpul pada tembaga (terjadi
polarisasi ). Karena terjadinya polarisasi ini maka pada elemen volta arus
mengalir hanya sebentar. Agar arus terus-menerus mengalir, gelembung gas harus dibersihkan. Polarisasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung gas
hidrogen hasil reaksi kimia yang menyelimuti lapisan plat tembaga.
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 volt.
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 volt.
2.
Baterai
Baterai tersusun dari :
Anoda : batang karbon (C)
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : Amonium Clorida (NH4Cl)
Depolarisator : Mangan dioksida dan serbuk karbon ( MnO2 + C ).
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : Amonium Clorida (NH4Cl)
Depolarisator : Mangan dioksida dan serbuk karbon ( MnO2 + C ).
Cara Kerja :
Jika kutub-kutub baterai dihubungkan dalam rangkaian, terjadi
reaksi kimia dalam pasta dan seng. Sebagai hasilnya, elektron-elektron
terkumpul pada seng, menyebabkan seng berlaku sebagai kutub negatif, dan batang
karbon yang terletak pada pasta berlaku sebagai kutub positif. Beda potensial
antara kutub-kutub baterai ini sebesar 1,5 volt. Apabila baterai digunakan,
lama-kelamaan muatan yang terkumpul pada seng semakin sedikit, dan beda
potensialnya menurun. Pada keadaan ini baterai biasanya dikatakan “habis” dan
tidak dapat dipakai lagi. Karena bersifat sekali pakai, baterai dengan
elektroda karbon dan seng disebut elemen primer.
3.
Aki
Anoda : timbal dioksida
(PbO2)
Katoda : timbal (Pb)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Beda potensial yang dihasilkan satu sel accumulator + 2 volt.
Sebuah aki 12 volt memiliki 6 sel yang disusun seri.
Katoda : timbal (Pb)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Beda potensial yang dihasilkan satu sel accumulator + 2 volt.
Sebuah aki 12 volt memiliki 6 sel yang disusun seri.
Ketika accumulator digunakan
terjadi :
- perubahan energi kimia menjadi energi listrik
- Reaksi kimia : PbO2 + Pb + 2 H2SO4 2PbSO4 + 2H2O
- perubahan energi kimia menjadi energi listrik
- Reaksi kimia : PbO2 + Pb + 2 H2SO4 2PbSO4 + 2H2O
Timbal
dioksida dan timbal
mejadi timbal sulfat. Dalam reaksi ini dilepaskan electron-elektron sehingga
arus listrik mengalir pada penghantar luar dari kutub + ke kutub -. Reaksi
kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang.
Pada nilai massa jenis tertentu, aki tidak dapat menghasilkan muatan listrik
(accumulator mati). Agar dapat digunakan kembali accu harus dimuati ulang.
Ketika accumulator diisi (dicharge) terjadi :
- perubahan energi listrik menjadi energi kimia
- reaksi kimia : 2PbSO4 + 2H2O PbO2 + Pb + 2H2SO4
Pengisian aki
dilakukan dengan mengalirkan arus searah yang memiliki beda potensial lebih
besar dari beda potensial aki dengan cara menghubungkan kutub positif sumber
arus pengisi dengan kutub positif aki (PbO2) dan kutub negatif sumber arus
pengisi dengan kutub negatif aki ( Pb). Kapasitas penyimpanan aki
diukur dalam satuan ampere hour(AH).Contoh: sebuah aki memiliki 12 V 40 AH
berarti ggl aki 12 volt dan dapat mengalirkan arus 1 ampere selama 40 jam atau
0,5 ampere selama 80 jam sebelum aki dimuati ulang.
4.
Elemen
Daniel
Anoda
: tembaga (Cu)
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Depolarisator : tembaga sulfat ( CuSO4)
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Depolarisator : tembaga sulfat ( CuSO4)
Cara Kerja :
Cara kerja sama seperti pada elemen volta hanya sebelum hasil reaksi menutup tembaga akan bereaksi dulu dengan CuSO4 sehingga tidak terjadi polarisasi.
Cara kerja sama seperti pada elemen volta hanya sebelum hasil reaksi menutup tembaga akan bereaksi dulu dengan CuSO4 sehingga tidak terjadi polarisasi.
Depolarisator adalah
larutan yang berfungsi mencegah terjadinya polarisasi sehingga arus dapat
mengalir lebih lama. Beda
potensial yang dihasilkan + 1,5 Volt
5.
Baterai
Nikel – Kadmium
- Nikel (Ni)
- Kadmium (Cd)
Cara Kerja :
Cd(s) + 2OH-(aq) →
Cd(OH)2(s) + 2e- (anoda)
NiO2(s) + 2H2O + 2e- →
Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) (katoda)
Reaksi keseluruhan adalah:
Cd(s) + NiO(aq) +
2H2O(l) → Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
Baterai nikel-kadmium merupakan zat padat yang
melekat pada kedua elektrodenya. Baterai nikel-kadmium memiliki tegangan sekitar
1,4V. Dengan membalik arah aliran elektron, zat-zat tersebut dapat diubah
kembali seperti zat semula.
6.
Elemen Alkalin
anoda : batang karbon (C)
katoda : seng (Zn)
Elektrolit :
Amonium Chlorida (NH4Cl)
Dispolarisaor :
Mangan Dioksida (MnO2)
Elemen Alkalin memiliki bagian yang sama dengan
dry cell.Elemen Alkalin memiliki kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan
pada segi konstruksi, elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil.
Batere
ini memiliki kelebihan yaitu :
· Pada proses pemakaian akan tetap pada rating
yang dimiliki meskipun pemakaiannya tak menentu.
· Pada pembebanan tingi dan terus menerus, mampu
memberikan umur pelayanan 2 – 10 kali pemakaian dari sel leclanche.
· Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah
sampai -25 derajat celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah
zinc-alcaline manganese oxide. zinc-alcaline manganese oxide memberikan daya
olebih per penggunaannya dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese
oxide mempunyai umur (waktu hidup yang lama).
Rechargeable alcaline
Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup)
yang panjang ,namun daur hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder
lainnya.
7.
Elemen
Leclanche
Tersusun dari :
Anoda : Karbon (C)
Katoda :
Seng (Zn)
Elektrolit : Amonium Chlorida (NH4Cl)
Dispolarisaor :
Mangan Dioksida (MnO2)
Cara Kerja :
Elemen
ini terdiri dari bejana kaca dan berisi karbon ( C ) sebagai elektroda positif
, batang seng ( Zn ) sebagai elektroda negatif , larutan amonium klorida (
NH4CI ) sebagai elektrolit dan depolarisator mangandioksida ( MnO2 ) bercampur
serbuk karbon ( C ) dalam bejana berpori.
Bila
ion - ion seng masuk dalam larutan amonium klorida,maka batang seng akan
negatif terhadap larutan itu.Amonium klorida memberikan ion-ion amonium yang
bermuatan positif yang menembus bejana berpori menuju batang karbon.Ion-ion itu
memberikan muatan positifnya kepada batang karbon dan terurai menjadi amoniak (
Nh3 ) dan gas hidrogen ( H2).
Elemen
Leclanche dapat menghasilkan tegangan listrik sekitar 1,5V.Elemen ini tidak
mengandung asam yang berbahaya dan pelopor dari sumber arus listrik potable
yang sering dikenal dengan baterai
Sumber :
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun. Komentar yang bersifat provokasi dan menyinggung akan dihapus oleh admin.