Kesalahan logika lagu anak-anak


Kesalahan logika lagu anak-anak

Tulisan ini gue buat sepulang sekolah waktu gue lagi nyanyi lagu anak-anak “Pada Hari minggu” yang kemudian dikomen sama nyokap gue. Setelah itu, gue jadi inget. Gue pernah baca artikel di internet tentang kesalahan lagu anak-anak. Well. Kalau dipikir-pikir memang beberapa lagu anak-anak sedikit ranju dan absurd. So, this is it!
1.    Pada Hari Minggu
“Pada hari Minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka, ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya”

Lagu ini mengajarkan anak-anak untuk berlaku tidak sopan kepada pak kusir. Masa iya naik delman duduknya di muka? Duduknya di joklah. Kalau duduk di muka gimana cara pak kusir lihat jalan?
And, dalam lirik “mengendarai kuda supaya baik jalannya”. Oh gitu ya, jadi jalannya bisa jadi baik gitu kalau habis dilewati delman? Jalan berlubang gitu bisa jadi aspal yang mulus gitu? Ok, itu masih menjadi sebuah misteri.

2. Ambilkan Bulan, Bu
Ambilkan bulan, bu.. ambilkan bulan bu.. yang selalu bersinar di langit... (dst)
Lagu ini mengajarkan anak-anak untuk meminta sesuatu yang tak mungkin didapat. Lah, masa minta bulan? Emang bisa gitu bulan di ambil? Kuat gitu?

3. Nina Bobo
Nina bobo oh nina bobo.. kalau tidak bobo digigit nyamuk
Lagu ini sudah menanamkan jiwa pengancaman pada anak-anak. Mereka diancam untuk segera tidur. Kalau tidak tidur maka nyamuk akan menggigitnya.
Tapi pada kenyataan, lagu ini berbanding terbalik. Kenapa? Buktinya ketika anak-anak sudah tidur, tetap saja digigit nyamuk. Malah kalau nggak tidur nggak digigit.

4. Naik Kereta Api
Naik kereta api tut..tut..tut.. siapa hendak turut, ke bandung surabaya bolehlah naik dengan percuma ayo kawanku lekas naik keretaku tak berhenti lama
Lagu ini mengajarkan anak untuk meminta gratisan. Udah minta gratisan, ngajak teman-temannya lagi. Coba kalau 1000 anak yang naik, setiap anak ngajak 3 temannya. PT. KAI ya rugilah! Lama-lama bangkrut juga kali.

5. Di pucuk pohon cempaka
di pucuk pohon cempaka, burung kutilang bernyanyi, bersiul-siul, sepanjang hari dengan tak jemu-jemu menganggung-anggung sambil bernyanyi trililililili...
Nah loh? Ada gitu burung yang bunyinya trilililililili...? setau gue Cuma manusia yang nyanyinya kaya gitu!

Oke, well. I think it’s enough. Sebenarnya masih banyak lagu yang ada kesalahannya. Bisa cari kok di google. Ge Cuma re-write. Ingat yah, ini Cuma sekedar bercandaan. Jangan anggap serius. Apalagi sampai marah-marah nyalahin gue! Ini Cuma bercanda vrooh! Gue nggak nyalahin lagunya justru gue suka banget sama noh lagu. Jangan loe pikir gue anti lagu Indonesia atau gimana ya. Sekali lagi ini Cuma BERCANDA!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] MYSTIC POP-UP BAR - 2020

[Puisi] Jangan Menangis, Pertiwi