[Cerpen] The Name I Loved :: Fatkhi A'yuni
Title : The Name I Loved
Cast : -Lutfi
-Sivia
-Rio
-Dll
Genre : Friendship, Romantic (OneShoot)
Author : Fatkhi A'yuni
______________________________________________________________________________
Dear My Best Friend Lutfi
my hads became
cold as the memory
of love coldly draw
near
no matter how close us
i know that i can't love you anymore
i can't miss you.. Waiting for you
Makes me tired
endure anymore, and i can't relieze it
the name i loved once in this life
Has becomeing further and further away from me
I am writing your name on a paper, and forever
Kept it in my heart
From that day I only relized that i will only Love you forever
Love that can't be together can also be known as LOVE
I Can't handle the love memories and feeling alone
I can't start this, I Can only miss you secretly in my heart
My heart only left your body fragrance that i missed and always locked
Thousands of times remembering
the first time out eyes meet
And stolen an edge of my heart without notiving
Love
Sivia
______________________________________________________________________________
setelah membaca surat tesebut, rio langsung memeluk Lutfi dalam keadaan lutfi yg masih menangis.
Cast : -Lutfi
-Sivia
-Rio
-Dll
Genre : Friendship, Romantic (OneShoot)
Author : Fatkhi A'yuni
안 녕하세요..!!this is my first story about
other Korea.ceritanya juga udah pasaran koq..tenang aja.. Please don't
be a silent reader, I use Indonesian Leanguage n little english, but,
this is still broken. Like n Don't forget to leave ur comment for my
short story. Hope U Like it.. haha... Thank U...
1
.
.
.
2
.
.
.
3
.
.
.
Let's Check this out... Happy Reading...
THE NAME I LOVED
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku
menatap merahnya langit sore di sebuah gardu pemandangan di desa yang
masih benar- benar hijau. Tak terasa pipiku telah terbasahi oleh air
mataku yang tiba- tiba jatuh. Batinku hampa, dadaku sesak mengingat
sesuatu yang terlewati dan takkan pernah kurasakan lagi. "Sivia"
terlintas dipikiranku nama itu lagi. Kucoba ingat siapa dirinya. Seorang
gadis seumuran dgku dan tingginya sedikit lebih tinggi dariku.ya..dia
orangnya..sahabatku..seorang yang selalu disampingku dikeadaan apapun.
hanya dia yang kupercaya untuk mencurahkan segala isi hatiku.tapi
sayang semua kenangan akan tawanya,senyumnya,kesetiannya kini telah
terkubur dibawah timbunan tanah yang gelap dan dingin. Terbawa ke alam
yang baru dan telah ia simpan dalam lemari persahabatan di surga.
Sesosok
tangan meraih pundakku.menyadarkanku dari lamunanku tadi. Aku lalu
membalikkan badanku,seorang cowok cool memakai kaos hitam berjaket merah
hitam telah berdiri tepat didepanku. Refleks aku menghapus air mataku
dengan kedua tanganku dan menundukan kepalaku. "Lut (nggk enak bgt
manggilny) kamu kenapa..?? Sepertinya kamu menangis..apa kamu ada
masalah..??" tanya cowok itu kepadaku. "mmhh..nggak apa..aku baik- baik
aja kok.."ujarku sedikit memalingkan wajahku dari
hadapannya."Lutfi,,dengerin aku, aku ini pacar kamu, ceritalah pdku, aku
pasti akan membantumu. pliss..." kali ini ke dua tangan cowok itu
menggenggam erat kedua lenganku. aku tak kuasa, air mataku kembali
mengalir, bahkan lebih deras dari sebelumnya. Aku kemudian duduk
disebuah bangku panjang yang telah disediakan untuk para pengunjung.
Disusul cowok tadi yg bernama Rio mengambil tempat disebelah kiriku. Aku
lalu menceritakan semua;
.:berbulan - bulan yg lalu:.
"tok..tok..tok"ku dengar suara
ketukan pintu dari arah luar kamarku,kutengok jam wekerku yang
kuletakkan diatas sebuah meja kayu berukir jepara asli disamping tempat
tidurku. Kulihat waktu masih menunjukkan pukul 01.14 pm. Mataku masih
sayup- sayup,kupaksakan aku untuk bangkit dari tempat tidurku. Kuusap
mataku dg punggung tanganku dan kurapikan rambut panjangku. Kubuka
pintu kamarku dan tada~~ “Selamat ulang tahun kami ucapkan...(dst)”
nyanyian Ultah mengejutkanku, 5 sahabatku membuat surprize party
special untukku. “Agni, Via, Cakka, Rahmi, Patton, Ya Ampun... ” aku
tak bisa berkata – kata. Dibawanya sebuah kue tart coklat, di atasnya
ditancapkan lilin berangka 16, satu persatu sahabatku memeluk dan
memberikan do’a untukku. Setelah ku tiup lilinya serentak mereka
melemparkan kue tartnya ke wajahku. Kucoba balas mereka, sayangnya
mereka terlalu cepat untuk menhindar. Wajahku penuh dengan krim coklat
yg lengket, sehingga membuat rasa kantukku menghilang. “Makasih ya
semua...Aku benar- benar terharu.. I Love U..” kupeluk semua sahabatku
(kaya di teletubies itu lho.. ^_^) Malam tanpa bintang yang dipenuhi
cinta persahabatan.(kebanyakan "ku" ya..hehe..)
—xX—2 hari setelah Ultah Lutfi —Xx—
“Fy jalan yuuk..!?!” ajak Via
padaku sepulang sekolah. “Mumpung masih jam 11 niih..jarang- jarang kan
pulang secepet ini..”Lanjutnya dg wajah memohon. Hari ini sekolah kami
pulang agak awal karena guru – guru disekolah kami sedang rapat.
“Kemana..?? Ke Mall..?? Bosen ah..” Jawabku sambil membereskan buku –
buku ku kedalam backpack sekolahku. “eh di samping ‘Jarana Shop’ ada
restoran baru lho.. kalo nggak salah namanya ‘Arenda Choco Resto’
disana menyediakan banyak banget makanan dari coklat faforit kamu
lho..” Rayu Via mengiming- imingi aku dengan coklat. Dan rayuannya pun
tak sia- sia, aku yang gila coklat tak pikir panjang langsung
mengiyakan ajakan Sivia. ”Beneran Vi..?? A-Yo..!! I Love Chocolate!!”
Aku begitu semangat dengan ini, bahkan aku jadi lupa dengan Sivia yang
mengajakku, Ia tertinggal jauh dibelakangku.
—XX—Arenda Choco Resto —XX—
Pelayan menyerahkan daftar menu
pada kami dengan ramah dan sopan.“Lut kamu mau pesen apa..??aku
bingung..” Sivia menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal sambil
mengernyitkan dahinya karena kebingungan. “hemm..aku mau
‘MoolaChocoChocy, GrazeChocoFruit sama SodaChocoApple’..cepet deh kamu
pesen Vi..kasian pelayannya nungguin kelamaan..” kutatap wajah Sivia
yang masih kebingungan memilih menu. “ya udah deh aku pilih
‘MoolaChocoChocy, ChocoBlueGrazie,’mmhh..minumnya ini
aja,’ChipChopShake’ makasih ya..”Setelah itu ia mengembalikan daftar
menunya ke pelayan.
Aku ngobrol
panjang lebar dengan sahabat terbaikku sampai cukup lama. Lambat laun
makanan milikku dan milik Sivia mulai habis. Kami terus bercanda ria
tanpa menghiraukan waktu yang semakin sore. Disela – sela pembicaraan
Sivia tiba- tiba terdiam, Tanganny memegangi kepalanya, wajahnya
pucat,raut wajahnya menampakkan seperti orang yang sedang kesakitan
yang luar biasa. Aku panik melihat sahabatku seperti ini. Langsung aku
berteriak meminta tolong kepada orang yang ada dalam ruangan ini. Aku
tak tau apa yang terjadi, bahkan aku tak merasakan kalau sekarang aku
dan sivia menjadi center of inters. Orang- orangpun medekat pada aku
dan Sivia. Aku menangis khawatir melihat Sivia yang kini mengeluarkan
darah dari hidungnya. Ku telfon orang tua Sivia, sayang selalu saja
nomernya sibuk, aku tahu orang tua Sivia sangat sibuk, bahkan dalam
sebulan mereka dirumah hanya 3 hari, paling lama 1 minggu.
Huft..untungnya
ada seorang bapak paruhbaya yang ternyata adalah tetangga Sivia. Lalu
bapak itu membawa Sivia ke rumah sakit terdekat, aku ikut serta dalam
Mobil bapak itu untuk mendampingi sahabatku.
—XX—1 Minggu kemudian—XX—
"Fi lihat deh..kayakny ada
murid baru" tunjuk Sivia pada seorang gadis tinggi berambut panjang dan
mengenakan seragam sekolah yg berbeda dg pakaian kami. "ah..nggak
urusan..."Aku yg lagi badmood tak memperdulikan apa yg diucapkan
sahabatku. "Lutfi..!! coba liet dulu...kali aja kamu pernah liet.."
gertak Sivia merebut BB Tourch 9000 dari tanganku dan mendongakkan
kepalaku kearah gadis tadi. "Via apa- apaan sich kamu.. kembaliin
BB-ku.." sedikit aku geram pada sivia yg seenaknya mengambil BB-ku, ya
memang siih ini salahku karena aku nggak menggubris perkataan Dia.
"Ih.. coba deeh kamu liet dulu.. kali aja kamu kenal dgnya.." tukas
gadis berponi kaleng ini menunjuk gadis yg sedang duduk di depan ruang
kepsek itu. "iya..iya..aku udah liet... kayakny aku belum pernah liet
deeh.. seragamnya pun asing bagiku.." kataku yg kini mulai ikut fokus
pada gadis baru itu. "eh coba perhatiin seragamnya.. aku kaya pernah
liet deh.." Sivia sedikit berfikir memperhatikan seragam sang anak baru.
"hemm..kalo nggak salah itu SMP Maju Mundur Purwokerto deeh.. soalnya
aku pernah liet sepupu aku yg sekolah disana.. pakaianya mirip sama
punya sepupuku."lanjut Via menerka- nerka. " ah au ah.. yuh masuk..
bentar lagi bel.." ajakku masuk dulu kedalam kelas, sedangkan Sivia
masih duduk dibangku depan kelas IX-B mengamati gadis itu, -Kriingg..-
"tuh kan Vi.. ayo masuk.. sekarang pelajarannya P. Wagimin lho..
terlambat keliling sekolah 24 kali lhoo..haha.." tegurku lagi pada Sivia
yg belum beranjak dari posisinya. "haha.. iya iya.. daripada suruh
muter...haha.." Sivia akhirnya masuk kedalam kelas.
—XX—Pelajaran Pak Wagimin—XX—
tokk..tok..tok.. suara pintu
kelasku berbunyi tanda ada orang yg mengetuk (yaelah...masa'
hantu...haha..) pak wagimin yg tekenal paling killer seantero SMP Kucup
Bangkrut (musuhnya SMP mekar Jaya #haha..) itupun langsung
menghentikan pengajarannya untuk membukakan pintu. "ya pak.. oh ya..
silahkan masuk.." Ujar pak wagimin pada seseorang yg telah menunggu
didepan kelas. seorang bapak paruhbaya berpakaian sangat rapi memasuki
ruang kelas kami. "eh Vi..tumben tu bapak kepsek mau masuk kelas kita..
biasanya guru2 paling anti kalo masuk kelas kita waktu non KBM.."
Tulisku di wall facebook Sivia. seperti biasanya, anak IX-B tidak
pernah memperhatikan pelajaran pak wagimin, yg katanya pak wagimin
suaranya terlalu pelanlah,yg katanya nggak mudeng dg apa yg diterangin
sama bapaklah.. huft.. 90 % anak IX-B watu pelajaran pak wagimin tidak
pernah absen untuk ONLINE. termasuk aku dan Sivia. entah ada yg oL
fb,twitter,PLURK,SS,YM atau hanya sekedar browsing mencari gambar or
info- info.
"he.em.. lagi mau
ada pengumuman kita bakal diliburin 1 semester kali..haha.." reply.a di
dindingku. "haha.. ngaco ah..." balasku di wall Sivia.
"Anak-
anak..hari ini kita kedatangan murid baru, dia dari SMP Maju Mundur
Purwokerto, semoga kalian bisa menerima dg baik..silahkan ananda
perkenalkan diri " bapak kepsek mulai berbicara ttg kedatanganny ke
kelas yg dijuluki gudang setan oleh siswa dan guru lain.
di
belakang bapak kepsek juga berdiri seorang gadis yg tadi pagi duduk di
depan ruang kepsek. "hai.. nama saya Angelica Martha Pieterz ,panggil
saja Angel, saya dari SMP Maju Mundur Purwokerto, senang bertemu dg
kalian, untuk perkenalan lebih lanjut kalian bisa tanya langsung dg
saya kapanpun. terimakasih." sapa gadis berbehel ini di depan kelas.
tak banyak anak yg memperhatikannya karena asyik dg online-nya,
begitupun aku dan sahabatku. "ohh.. ternyata benar fi kalo anak ini
anak baru.. haha.. kayaknya keren nihh buat di mainin,, ya semacam
ospek gitu lah.. :-D" Sivia kini yg memulai percakapan dg-ku melalui YM
dan akupun langsung mereplynya. "haha.. kamu lho.. dari dulu nggak
pernah ilang isengnya... haha.. tapi kayaknya dia lebih tua dari kita
deh,, liet aja tuh giginya.. dah pada rontok hahaha..."
"oke
ananda duduk dibelakang, diantara Sivia dan Lutfi..dan ikuti pelajaran
pertamamu..silahkan " ucap bapak guru mempersilahkan duduk di samping
aku dan via, "what~" batinku, yah gara2 duduk disamping bangku kosong.
-kring..kring...-
"oke anak2 pelajaran hari ini selesai, thx 4 ur attention, and C U next time."- "C U.."
istirahat
datang, karena perutku mulai ber- karawitan, aku memutuskan mengajak
sivia ke kantin. tapi belum sempat ku ajak via kekantin, anak baru tadi
mengajakku berkenalan. "haii.. angel.. kamu yg duduk disampingku
kan..??" katanya sambil mengulurkan tangan dan tersenyum lebar
menunjukkan deretan giginya yg putih namun tak terlalu rapi. "hai.. iya
aku yg duduk di sampingmu, aku Lutfi.. senang berkenalan dgmu.."
jawabku menjabat tangannya. "senang berkenalan dgmu juga,mmhh.. mau
kekantin.." ajaknya padaku, hampir- hampir aku lupa dg sahabatku,
akhirnya kuterima ajakkan Angel dan mengajak juga memperkenalkan Sivia
pada Angel.
—XX—Pulang Sekolah—XX—
"Fi kamu pulangnya ke arah
kuburan mangkok kan..??" angel yang baru keluar dari kelas langsung
menyusul aku yg sudah berada di depan gerbang SMP Kuncup Bangkrut
menunggu angkot yg lewat. hari ini aku pulang sendiri, ini dikarenakan
sahabatku Sivia dijemput orang tuanya. I don't know mereka mau kemana,
tapi kelihatannya ini hal yg sangat penting jadi tak seperti biasanya
Via mengajakku pergi. "hmm... iyah emangnya kenapa..??" jawabku pada
Angel singkat. "ehm.. nggak papa siih.. kita pulang bareng aja ya.. aku
juga se arah sama kamu.. " ajak Angel pdku tanpa basa basi. "mmhh..
gimana ya.. nanti malah ngrepoti kamu jadinya.." sebenarnya aku seneng
bgt di ajak pulang, tapi aku agak gengsi, jadi aku masih basa basi
untuk menerima tawaran angel. "oh.. nggak koq.. justru aku seneng..
kita kan bisa cerita banyak tentang kita. kebetulan juga aku dijemput
Sopir ayahku, soalnya ayah dan ibuku sedang di luar kota.biasa lagi
bisnis.." katanya meyakinkanku agar ikut dgnya. aku masih dalam
pendirianku, karena dari kelihatannya anak ini bakalan pamer n nyombong
dg apa yg ia punya, secara bapak n ibu dia seorang pengusaha besar,
tapi, berhubung uangku ketinggalan di tas Sivia, ya untuk nyari aman,
nggak mau ngrepoti ayah,ibu untuk menjemputku dan menjaga agar kakiku
nggak kapalan, akhirnya kuterima tawaran angel.
=> Sivia POV
"tak terasa perkenalan angel
dan lutfi bisa jadi sejauh ini, hampir 2 minggu Lutfi nggak bareng aku,
bahkan untuk sekedar menyapaku sepertinya berat baginya..huh.. aku
rindu Lutfi yg dulu" gumamku dalam hati melihat Lutfi dan angel yg
sedang menjahili adik kelas. "sejak lutfi akrab dg angel, dia berubah,
dia jadi anak yg jahil, bahkan kata ayah n ibunya sekarang lutfi jadi
sering membangkang, dia jadi jarang belajar, lebih sering sms.n,
telfon2an, chatting sama angel. udah kucoba peringatkan dia, tapi sia-
sia" curhatku pada Rio yg duduk menemaniku duduk di bangku taman
sekolah. "ya.. aku juga merasakan perubahan pada diri lutfi, bahkan dia
juga udah nggak nganggep aku pacarnya..sepertinya angel yg telah
membuat lutfi seperti ini" ucap Rio setuju dg apa yg aku katakan. "jgn
yo.. biarlah dia seperti itu, kalo itu emang membuatny bahagia , aku
rela, jgn pernah sakiti dia.." tegasku membela sahabatku mungkin bisa
dibilang mantan sahabatku, ya walaupun lutfi menganggap aku mantan
sahabat, aku tetap akan menganggap lutfi sbg sahabat terbaikku. "tapi
Vi.. angel tu anaknya jahat.. kamu pernah denger nggak kenapa dia
pindah ke sekolah ini..??" timpal rio dg nada sedikit ngotot. "heemm..
La..?? why..??" jawabku menoleh kearah Rio. "aku pernah denger kalo
angel tu di D.O gara2 dia pernah mencelakai temennya, ya katanya sii
caranya hampir kaya sama lutfi itu.. pertama itu dia baik dan lama
kelamaan dia akan mencelekai lutfi.." jelas rio padaku memberi tau siapa
sebenarnya angel. "katanya dia mengidap kelainan apa itu namanya lupa,
tapi katanya dia udah sembuh, makanya dia dimasukkin kesini,, aku sii
nggak tau kebenarannya.." tambahnya.
setelah
mendengar penjelasan dari rio tiba2 kepalaku terasa sakit yg luar
biasa. tak seperti sebelumnya, dunia seakan berputar, kepalaku seperti
di pukul dg batu yg sangat besar. hidungku mulai mengeluarkan darah.
Rio yg melihatku seperti ini langsung meminta tolong kpd tukang kebun
SMP Kuncup Bangkrut yg sedang bersih2 di dekat kami untuk membawaku ke
UKS, dan rio langsung memanggil guru dan menelfon Ortuku.
"Sudah saatnya" Bisikku dalam hati sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri.
=> Back to Lutfi POV
kemana raibnya semua penghuni
rumah, biasanya jam2 segini mama lagi sibuk nonton TV. Dan, kemana
ayah? biasanya ia sedang bermain dg Laptopnya di ruang kerja? aku
sendiri mencari cari keberadaan penghuni rumah ini, aku hanya mendapati
Mbak Inah pembatu keluarga kami di dapur.
"Mbak,
ayah ibu pada kemana sih.. biasanya udah pada dirumah??" tanyaku pada
mbak Inah. "anu.. anu non.." jawab ,mbak inah terbata bata. "Anu..anu
apaan..?? pada kemana ayah sama ibu..??" tanyaku lagi sedikit marah.
"anu.. ibu sama bapak lagi kerumah sakit.. bapak tadi pulang kerja
langsung menyusul kerumah sakit.." Rumah sakit?? batinku bingung. "emang
siapa yg sakit..??" ucapku kepada mbak inah, wajar aku menanyakan hal
ini, mendadak, aku jadi sedikit khawatir. "Neng..neng Via non.." jawab
mbak inah cepat. "neng Via sakit non.."
"ha.. Via?? kerumah sakit mana mbak..?" tanyaku lagi yg di sertai anggukan mbak inah. "rumah sakit rakyat melarat non.."
tanpa
pikir panjang lagi, aku langsung berlari keluar menuju pangkalan ojek
yg ada di ujung kompleks rumahku dan segera ke rumah sakit.
—XX—Rumah sakit Rakyat Melarat—XX—
aku tak tahan melihat keadaan
Via sekarang. aku yg menatapnya saja begitu menderita, apalagi Via yg
mengalaminya sendiri. aku tanpa sadar menangis menyaksikan perjuangan
Via yg harus bernafas menggunakan ventilator.
Sivia
hanya mengedipkan mata pada seluruh anggota keluargaku termasuk aku,
sebagai tanda dia memahami kalau ialah yg jadi bahan obrolan.
beberapa
detik kemudian ada yg tak beres dg Sivia dan membuatku keluar karena
tak kuat melihatnya. tadi saraf Via ada yg telah termakan oleh penyakit
tsb. ternyata setelah di rontgen, Kanker Sivia telah menjalar ke
seluruh otak Via.
"Saat bersama
Rio, tiba2 Via pingsan, tubuhnya nggak bisa digerakin tapi dia masih
sadar waktu itu" kata ibu menangis, "cuma mata Via kelihatan aneh,
makanya pak Wartidjo dan pak kebun langsung membawa Sivia ke RS"
seketika
itu juga, aku layangkan pandanganku ke arah Via yg tertidur. tampaknya
dia sudah agak mendingan hingga dia bisa menikmati tidurnya. aku
melihatnya dari kaca yang terpatri di pintu masuk ruang ICU tempat dia
terbaring. wajahnya pucat. mungkin akibat rasa sakit yg tertahankan
itu.
"Kasihan Via", kataku
terdengar seperti bergumam seraya mengalihkan perhatianku kembali
kepada ibu dan ayah. "dia anak yg ceria dan mempunyai semangat tinggi
dia juga pinter koq di sekolah"ayah dan ibu setuju dg apa yg aku
katakan.
"mama kak Via..?!?!" Ray tiba2 menghambur keluar dg jerit histeris.
para
dokter dan perawat saling berkejaran dg waktu untuk memulihkan
kesadaran Via yg perlahan menghilang akibat penyakitnya yg mendadak
kambuh. Tapi mereka terus mencoba. Pemandangan kesakitan Sivia seperti
kiamat bagiku.
Demi Tuhan, kalau
Sivia diberi kesempatan untuk sembuh, aku akan meladeni celotehannya
ttg penelitian biologinya. aku takkan jauhi kamu lagi, takkan menjahili
orang2 lagi.Aku Janji. Aku menyayangimu, Via, gumamku pada diri
sendiri.
—XX—Ke esokan harinya—XX—
aku berada di antara banyaknya
kerumunan orang yg berpakaian serba hitam dan aku juga menggunakan
kerudung berwarna senada ketika mengiringi tubuh kaku Sivia menuju
liang lahat yang menunggunya. Sivia dipaksa menyerah dg penyakitnya.
Dia meninggal, hanya sepuluh menit sejak jerit Ray semalam.
Via boleh saja lenyap dari dunia fana ini tapi semangatnya tetap hidup dihatiku.
.:Back to RiFi:.
"sudahlah
Fi, aku tahu kamu sangat kehilangan dia, tapi aku yakin dia akan
tersenyum apabila melihat kamu tak menangisi dirinya" Ucap Rio mencoba
menghibur aku. "aku ingat, sebelum ia meninggal ia menuliskan surat
untukku yg dititipkan ke Ibunya" lanjutku teringat sesuatu. "mmhh...
boleh aku lihat.." pinta rio hati- hati. aku lalu memberikan selembar
kertas yg diberikan oleh sivia untukku.
______________________________________________________________________________
Dear My Best Friend Lutfi
my hads became
cold as the memory
of love coldly draw
near
no matter how close us
i know that i can't love you anymore
i can't miss you.. Waiting for you
Makes me tired
endure anymore, and i can't relieze it
the name i loved once in this life
Has becomeing further and further away from me
I am writing your name on a paper, and forever
Kept it in my heart
From that day I only relized that i will only Love you forever
Love that can't be together can also be known as LOVE
I Can't handle the love memories and feeling alone
I can't start this, I Can only miss you secretly in my heart
My heart only left your body fragrance that i missed and always locked
Thousands of times remembering
the first time out eyes meet
And stolen an edge of my heart without notiving
Love
Sivia
______________________________________________________________________________
setelah membaca surat tesebut, rio langsung memeluk Lutfi dalam keadaan lutfi yg masih menangis.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~THE END~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Haha..How about my story..?? Do U Like it...?? I hope U like it..
Kesamaan tempat, Nama dan suasana hanyalah fiktif dan kebetulan belaka, jadi harap dimaklumi.
Thanks very much... Don't forget to Like and Leave Ur comment..
Any Question..?? U can ask at Comment..
...감사합니다...
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan bahasa yang baik dan santun. Komentar yang bersifat provokasi dan menyinggung akan dihapus oleh admin.